Pengertian Majas dan Macam-macamnya

Sumber Foto: sijisatuone.blogspot.com
Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

Macam-macam majas adalah:
1)      Majas Metafora: Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru.
Contoh: Raja siang, kambing hitam.

2)      Majas Alegori: Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.

3)      Majas Personifikasi: Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup.
Contoh: Awan menari-nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk-batuk.

4)  Majas Perumpamaan (Majas Asosiasi): Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh: Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk.

5)      Majas Antilesis: Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh: Air susu dibalas air tuba.

6)      Majas Hiperbola: Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan.
Contoh: Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan.

7)      Majas Ironi: Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus.
Contoh: Bagus sekali tulisanmu, sampai-sampai tidak bisa dibaca.

8)  Majas Litotes: Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati.
Contoh: Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah).

9)      Majas Sinisme: Majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh: Perilakumu membuatku kesal.

10)  Majas Oksimoron: Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan
Contoh: Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.

11)  Majas Metonimia: Majas yang memakai merek suatu barang.
Contoh: Kami ke rumah nenek naik kijang.

12)  Majas Alusio: Majas yang mepergunakan peribahasa / kata-kata yang artinya diketahui umum.
Contoh: Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945.

13)  Majas Eufemisme: Majas yang menggunakan kata-kata / ungkapan halus / sopan.
Contoh: Para tunakarya itu perlu diperhatikan.

14)  Majas Elipsis: Majas yang manghilangkan suatu unsur kalimat.
Contoh: Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi ).

15)  Majas Inversi: Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat.
Contoh: Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia.

16)  Majas Pleonasme: Majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata.
Contoh: Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan.

17)  Majas Antiklimaks: Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut-turut yang makin lama makin menurun.
Contoh: Para bupati, para camat, dan para kepala desa.

18)  Majas Klimaks: Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin mendebat.
Contoh: Semua anak-anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek.

19)  Majas Retoris: Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui.
Contoh: Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20)  Majas Aliterasi: Majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama.
Contoh: Inikah Indahnya Impian ?

21)  Majas Antanaklasis: Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh: Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.

22)  Majas Repetisi: Majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh: Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.

23)  Majas Paralelisme: Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda.
Contoh: Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu.

24)  Majas Kiasmus: Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung invers.
Contoh: Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya.

25)  Majas Simbolik: Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain.
Contoh: Dia menjadi lintah darat.

26)  Majas Antonomasia: Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya.
Contoh: Si pincang, Si jangkung, Si kribo.

27)  Majas Tautologi: Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti.
Contoh: Saya khawatir dan was-was dengannya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »